Kamis, 14 November 2013

Sahabat

Karya : Hamida Azza Agistya

Dulu...
Canda dan tawa
Menangis dan duka
Kasih sayang dan
Persaudaraan
          Kini...
          Hari-hariku sepi
          Duduk tak ada yang temani
          Rasa enam tahun
          T'lah terlewati
Kini...
Kusendiri
Tak ada yang temani
Sahabatku t'lah pergi
Mencoba melupakanku
          Sahabat...
          Inilah akhir kita
          Tak'kan adalah kebersamaan
          Tak'kan, selama tiga atau enam tahun lagi
          Friend, I am sorry

( Puisi ini di buat oleh sahabat saya yang bernama 'Hamida Azza Agisya' yang ditujukan kepada saya sendiri... . Terima kasih sahabatku , terimakasih banyak.. ^_^ )

Senin, 04 November 2013

KAWAN

Kawan maafkanlah diriku
Diriku ini yang berlumuran
Berlumuran engan kesalahan
Kesalahanku padamu
     Kawan janganlah kau sedih
     Jika suatu saat nanti
     Aku akan meninggalkanmu
     Secara tiba-tiba
Kawan kenanglah aku
Kenanglah namaku s'lalu
Dan biarkan namaku menetap
Menetap di hatimu
     Kawan janganlah kau khianatiku
     Jagalah apa yang telah 'ku beri
     yaitu rahasia dan rasa
    Yang selama ini yang telah 'ku rasa
Kawan tolonglah aku
Tolonglah aku dalam do'amu
Do'a yang membuatku selamat
Selamat dari apa yang terjadi
     Kawan berpeganglah tangan
     Dengan erat dan penuh kasih
     Dan juga sayang kepada kawan
     Kawan yang saat ini didekatmu
Kawan janganlah kaubuat kawanmu
Kawan yang berada didekatmu
Merasakan sakit
Sakit hati yang mendalam
     Kawan rangkullah dia jaga dia
     Jangan kau biarkan dia terjatuh
     Terjatuh dalam kesedihan
     Kesedihan yang mendalam
Kawan semoga kalian s'lalu
Akrab dan dipenuhi kasih sayang
Dalam melakukan suatu pekerjaan
Agar semua menjadi damai
     Kawan hanya ini yang dapat kuberikan
     Untukmu dan juga yang lain
     Tolong jaga dirimu
     Untuk diriku disini

Minggu, 13 Oktober 2013

Mejeng Bareng di Pantai Delegan Gresik

       Walaupun kami berangkat dengan mata yang agak mengantuk, tetapi kami tetap semangat untuk berangkat menuju Pantai Delegan dengan berjalan kaki dari tempat perkemahan yang jaraknya lumayan jauh. Setelah kami sampai di Pantai Delegan kami langsung narsis bareng dengan gaya andalan kita yaitu 'GAYA NARSIS'. Coba kita intip bersama apa yaaa yang sedang dilakukan yang Boys.... .
    Ternyata mereka semua sedang narsis dengan gaya baru mereka yaitu 'GAYA BISON' " Tepuk BISON!" prok..prok..prok...prok...prok...prok...prok...prok..prok...prok...prok...prok...prok..."BI...SON...

Kamis, 09 Mei 2013

Mejeng di Kelas II Seroja ( SD Muhammadiyah Manyar )

Pada hari Ahad, 7 April 2013 saya dan teman-teman beristirahat, setelah jalan sehat dalam rangka Milad SD Muhammadiyah Manyar yang ke-9, tetapi kami sering menyebtuya Gemilan9 Sinar. Walaupun sedang beristirahat, kami masih sempat-sempatnya narsis bareng di dalam kelas II Seroja SD Muhammadiyah Manyar Gresik, beberapa foto hasil jepretan adikku (Nimas Farah Wulandari).
Setelah kami narsis bareng, akhirnya kami pun turun ke bawah untuk menyaksikan penampilan dari adik kelas kami yang sangat W.O.W. dan membuat kami semua bangga mempunyai adik-adik yang imut-imut, lucu-lucu, dan pintar-pintar seperti mereka. Sudah duluya.... . Bye... @_@ ?_? ^_^ ~_~ *_* >_< +_+ -_- !_!

Jumat, 22 Februari 2013

Dibawah Air Terjun Kami Narsis Bersama


Segarnya air dari sumber mata air pegunungan yang sangat sejuk ini. Kami semua sangat senang karena kami telah selesai melaksanakan Outbond di Coban Rondo, Batu Malang. 

Narsis Banget Deh.....

      Saat selesai Outbond di belakang Vila yang kami tempati untuk istirahat kami semua narsis bersama dibawah pohon-pohon yang rindang dan kabut yang menyelimuti kami, inilah suasan kebersamaan kami saat kelas V di Coban Rondo, Batu, Malang. Saat itu kami tidak takut kotor lhoo..., buktinya kami duduk bersama di tanah yang lembab dan ada juga yang tidur-tiduran seperti Nafis, Oca, dan Rafi. Dan ada juga yang saling menyalakan satu sama lain seperti Boys yang berada di sebelah kiri. Byeee.. . Salam Semangat teman ..!

PBB AND KONFIGURASI

           Pada hari Sabtu siang lomba PBB and Konfigurasi di mulai, kami ( Murid SD Muhammadiyah Manyar Gresik ) mendapatkan giliran nomor 2 (dalam Pengenal). Setelah kita maju (tampil) kami pun narsis di depan pantai bersama dengan Ramanda Hasan, kami semua berfoto sambil diterpa angin sepoi-sepoi dari tengah laut yang mengarah ke daratan, sehingga kerudung (jilbab) kami bergerak kesana-kemari. Tetapi sayangnya yang Boys tidak ikut merasakan tegangnya tampil dihadapan anak-anak (siswa) Pandu Hizbul Wathan se Kabupaten Gresik, karena setiap sekolah hanya satu perwakilan (Regu Putri atau dari Regu Putra), jadi karena Regu Putra, Ramanda, dan Bunda lebih setuju Regu Putri yang maju untuk tampil mewakili SD Muhammadiyah Manyar Gresik dalam lomba PBB and Konfigurasi. Tetapi yang Boys bukannya menyemangati tetapi malah duduk-duduk santai di depah tenda dan menikmati angin sepoi-sepoi dari laut dan sambil memakan jajan yang telah mereka beli di dekat tenda. Sudah dulu ya..... . Bye.... .

Sabtu, 09 Februari 2013

Lirik Lagu Perahu Kertas


Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaibnya hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi-mimpi
(cinta-cinta) cita-cita
Yang lama ku pendam sendiri
Berdua ku bisa percaya

Reff:
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada di antara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku
Cintaku padamu…
 

Lirik Lagu Habibie & Ainun


Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku

Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah

Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu

Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan

Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Jumat, 08 Februari 2013

Pendiri Aisiyah


Nyai H. Siti Walidah Ahmad Dahlan
Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1872. Beliau tidak pernah mengikuti pendidikan di sekolah umum, beliau mendapatkan pendidikan agama sejak kecil setelah menikah dengan K.H. Ahmad Dahlan, beliau belajar pada suaminya. Beliau aktif dalam kegiatan Muhammadiyah. Beliau juga melakukan dakwah ke daerah daerah. Pada tahun 1918, Muhammadiyah mendirikan bagian wanita yang disebut Aisyiah. Beliau ditunjuk sebagai pemimpinnya lalu dijadikan penasehat dan pelindungnya. Beliau menjadi terkenal karena kepintarannya dalam ilmu agama tersebut. Pada awal revolusi, beliau giat membantu perjuangan walaupun usianya sudah uzur. Kamu wanita dianjurkan untuk mendirikan dapur umum untuk membantu tentara yang sedang berperang di garis depan. Pemuda pemuda diajarkan supaya tetap tabah dalam menghadapi situasi seperti ini. Beliau wafat di Yogyakarta pada tanggal 31 Mei 1946. Atas dasar Surat Keputusan Presiden RI no. 042/TK.Tahun 1971, tanggal 22 September 1971, beliau ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. Sekian Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pendiri Muhammadiyah

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868, dengan nama kecil  Muhammad Darwisy. Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, ia sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta. Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah. Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH. Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH. Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah. la juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Ia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.

Dengan maksud mengajar agama, pada tahun 1909 Kiai Dahlan masuk Boedi Oetomo - organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Di sana beliau memberikan pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota. Pelajaran yang diberikannya terasa sangat berguna bagi anggota Boedi Oetomo sehingga para anggota Boedi Oetomo ini menyarankan agar Kiai Dahlan membuka sekolah sendiri yang diatur dengan rapi dan didukung oleh organisasi yang bersifat permanen. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari nasib seperti pesantren tradisional yang terpaksa tutup bila kiai pemimpinnya meninggal dunia.
Saran itu kemudian ditindaklanjuti Kiai Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330). Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah beliau berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam. Bagi Kiai Dahlan, Islam hendak didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci Al Qur'an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca ataupun melagukan Qur'an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada di dalamnya. Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan masyarakat sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya. Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.

Di bidang pendidikan, Kiai Dahlan lantas mereformasi sistem pendidikan pesantren zaman itu, yang menurutnya tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya lantaran mengutamakan menghafal dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum. Maka Kiai Dahlan mendirikan sekolah-sekolah agama dengan memberikan pelajaran pengetahuan umum serta bahasa Belanda. Bahkan ada juga Sekolah Muhammadiyah seperti H.I.S. met de Qur'an. Sebaliknya, beliau pun memasukkan pelajaran agama pada sekolah-sekolah umum. Kiai Dahlan terus mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah. Sehingga semasa hidupnya, beliau telah banyak mendirikan sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu.

Kegiatan dakwah pun tidak ketinggalan. Beliau semakin meningkatkan dakwah dengan ajaran pembaruannya. Di antara ajaran utamanya yang terkenal, beliau mengajarkan bahwa semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya dari Nabi Muhammad SAW. Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur, penyembahan dan perlakuan yang berlebihan terhadap pusaka-pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak. Di samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu,Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen.

Di bidang organisasi, pada tahun 1918, beliau membentuk organisasi Aisyiyah yang khusus untuk kaum wanita. Pembentukan organisasi Aisyiyah, yang juga merupakan bagian dari Muhammadiyah ini, karena menyadari pentingnya peranan kaum wanita dalam hidup dan perjuangannya sebagai pendamping dan partner kaum pria. Sementara untuk pemuda, Kiai Dahlan membentuk Padvinder atau Pandu - sekarang dikenal dengan nama Pramuka - dengan nama Hizbul Wathan disingkat H.W. Di sana para pemuda diajari baris-berbaris dengan genderang, memakai celana pendek, berdasi, dan bertopi. Hizbul Wathan ini juga mengenakan uniform atau pakaian seragam, mirip Pramuka sekarang.

Novel Sang Pencerah Ahmad Dahlan
Pembentukan Hizbul Wathan ini dimaksudkan sebagai tempat pendidikan para pemuda yang merupakan bunga harapan agama dan bangsa. Sebagai tempat persemaian kader-kader terpercaya, sekaligus menunjukkan bahwa Agama Islam itu tidaklah kolot melainkan progressif. Tidak ketinggalan zaman, namun sejalan dengan tuntutan keadaan dan kemajuan zaman.
Karena semua pembaruan yang diajarkan Kyai Dahlan ini agak menyimpang dari tradisi yang ada saat itu, maka segala gerak dan langkah yang dilakukannya dipandang aneh. Sang Kiai sering diteror seperti diancam bunuh, rumahnya dilempari batu dan kotoran binatang.

Ketika mengadakan dakwah di Banyuwangi, beliau diancam akan dibunuh dan dituduh sebagai kiai palsu. Walaupun begitu, beliau tidak mundur. Beliau menyadari bahwa melakukan suatu pembaruan ajaran agama (mushlih) pastilah menimbulkan gejolak dan mempunyai risiko. Dengan penuh kesabaran, masyarakat perlahan-lahan menerima perubaban yang diajarkannya.
Tujuan mulia terkandung dalam pembaruan yang diajarkannya. Segala tindak perbuatan, langkah dan usaha yang ditempuh Kiai ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Islam itu adalah Agama kemajuan. Dapat mengangkat derajat umat dan bangsa ke taraf yang lebih tinggi. Usahanya ini ternyata membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Banyak golongan intelektual dan pemuda yang tertarik dengan metoda yang dipraktekkan Kiai Dahlan ini sehingga mereka banyak yang menjadi anggota Muhammadiyah. Dalam perkembangannya, Muhammadiyah kemudian menjadi salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia.

Melihat metoda pembaruan KH Ahmad Dahlan ini, beliaulah ulama Islam pertama atau mungkin satu-satunya ulama Islam di Indonesia yang melakukan pendidikan dan perbaikan kehidupan um’mat, tidak dengan pesantren dan tidak dengan kitab karangan, melainkan dengan organisasi. Sebab selama hidup, beliau diketahui tidak pernah mendirikan pondok pesantren seperti halnya ulama-ulama yang lain. Dan sepanjang pengetahuan, beliau juga konon belum pernah mengarang sesuatu kitab atau buku agama. Muhammadiyah sebagai organisasi tempat beramal dan melaksanakan ide-ide pembaruan Kiai Dahlan ini sangat menarik perhatian para pengamat perkembangan Islam dunia ketika itu. Para sarjana dan pengarang dari Timur maupun Barat sangat memfokuskan perhatian pada Muhammadiyah. Nama Kiai Haji Akhmad Dahlan pun semakin tersohor di dunia.
Dalam kancah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, peranan dan sumbangan beliau sangatlah besar. Kiai Dahlan dengan segala ide-ide pembaruan yang diajarkannya merupakan saham yang sangat besar bagi Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20.

Kiai Dahlan menimba berbagai bidang ilmu dari banyak kiai yakni KH. Muhammad Shaleh di bidang ilmu fikih; dari KH. Muhsin di bidang ilmu Nahwu-Sharaf (tata bahasa); dari KH. Raden Dahlan di bidang ilmu falak (astronomi); dari Kiai Mahfud dan Syekh KH. Ayyat di bidang ilmu hadis; dari Syekh Amin dan Sayid Bakri Satock di bidang ilmu Al-Quran, serta dari Syekh Hasan di bidang ilmu pengobatan dan racun binatang. Pada usia 66 tahun, tepatnya pada tanggal 23 Februari 1923, Kiai Haji Akhmad Dahlan wafat di Yogyakarta. Beliau kemudian dimakamkan di Karang Kuncen, Yogyakarta. Atas jasa-jasa Kiai Haji Akhmad Dahlan maka negara menganugerahkan kepada beliau gelar kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gelar kehormatan tersebut dituangkan dalam SK Presiden RI No.657 Tahun 1961, tgl 27 Desember 1961. Inilah makam K.H. Ahmad Dahlan:
Sekian Wassalamu'alaikumWr. Wb.

Hizbul Wathan Muhammadiyah

Saya bangga menjadi anak Pandu Hizbul Wathan. Saya berjanji akan menjadi anak Hizbul Wathan Sejati dan tidak akan pernah menduakan Muhammadiyah dan juga Hizbul Wahtan. HW SAMPAI MATI.......... . Salam HW.... !

Seabad Muhammadiyah

Alhamdulillah, sekarang Muhammadiyah sudah berumur 100 tahun. Akhirnya cemoohan para masyarakat telah membuat K.H. Ahmad Dahlan semakin tegar dan kuat menghadapi segala tantangan. Kami sebagai kader Muhammadiyah akan selalu berjuang dan mempertahankan Muhammadiyah. Kami berjanji akan selalu menjunjung tinggi ajaran agama Islam dengan bersumberkan al-Qur'an dan as-Sunnah.

Keluarga Kecilku

Saat hasi Sabtu, kami berjalan-jalan ke Bundaran GKB. Setelah kami makan Bakso yang pentolnya itu jumboooooo banget, kami narsis di depan Bundaran. Dah dulu ya byeee.

Kemah Bareng di Bumi Perkemahan Semen Gresik

Kami siswa-siswi SD Muhammadiyah Manyar Gresik kemah bersama MI Gumeno dan MI Karangrejo di Bumi Perkemahan Semen Gresik dalam tanda kutip HW ENGLISH CAMP. Inilah beberapa gambaryang menunjukkan kegembiraan kami dalam kemah yang satu ini :
                                  "Siaaaaaap grak!", seru salah satu pimpinan regu dari Regu Mawar.
"Pegangan yang erat ya anak-anak, Ustadz ingin menginjak gasnya dengan sangat kuat!", seru Ustadz Barok  seraya mengendarakan mobil yang ditumpanginya. "Siap Ustadz!", seru salah satu siswa.
Sudah dulu ya Friends, aku ingin istirahat sebentar bye.

Jumat, 01 Februari 2013

Kemah Besar HW Kabupaten Gresik (Milad Akbar)

Hari kedua dalam acara Kemah Besar Hizul Wathan di Kabupaten Gresik dalam rangka Milad Akbar Muhammadiyah, kami (Siswa-siswi SD Muhammadiyah Manyar Gresik dan juga teman-teman dari SD/MI Muhammadiyah di Gresik) berjalan-jalan ke WISID (Delegan) dengan asyiknya kami membuat sebuah perlombaan kecil bersama dengan teman satu SD (Boys VS Girls) yaitu lomba membuat bendungan terdalam dan terbesar. Dan inilah salah satu foto yang diambil oleh Ramanda Hasan:
Sudah dullu ya.... . Sampai ketemu dilain waktu.